Empat Keuntungan Green House Menurut Joko Widodo ini merupakan pernyataan Joko Widodo ketika masih menjadi gubernur DKI Jakarta pada Januari 2014. Saat itu Joko Widodo membangun green house khusus yang diperuntukkan bagi penghuni Rusunawa Maruda. Melalui green house tersebut penghuni rusun diberikan pekerjaan bertani di wilayah perkotaan. Dengan demikian penghuni rusun tidak hanya mendapat rumah sehabis dipindahkan dari bantaran.
Keuntungan Green House Menurut Jokowi
1. Hasil Dijual ke Pasar Tradisional, Banyak Juga Pembeli yang Datang Langsung
Green house Marunda yang diinisiasi oleh Joko Widodo pada awal tahun 2014 ialah kerjasama dengan para petani Hidroponik Marunda Hijau. Tanaman yang ditanam yaitu tanaman hidroponik menyerupai sawi-sawian, cabai, kol, selada, dan kalian. Setelah satu bulan, green house tersebut ternyata sudah sanggup dipanen. Pemanenan sanggup dilakukan setiap hari. Pada panen pertama dijual ke pasar tradisional, kelompok petani tersebut mendapat uang Rp.500.000. Padahal petani sanggup memanennya setiap hari sehabis satu bulan tersebut.
Akan tetapi ada hal yang lebih menarik, yakni banyak pembeli yang dating eksklusif ke lokasi green house untuk membeli sayur. Hal ini dikarenakan tidak hanya alasannya ialah banyak warga ingin membeli eksklusif lebih murah ke petani, akan tetapi mereka juga ingin memastikan bahwa sayur yang dibeli ialah hasil tanaman green house. Sebab dengan greenhouse tanaman tidak lagi membutuhkan pestisida untuk membunuh ulat, dikarenakan dalam green house tanaman lebih kondusif dari potensi hadirnya kupu-kupu yang meneluarkan perkembangbiakan ulat. Dengan demikian hasil tanaman green house lebih sehat.
Kami melayani pemesanan plastik UV gren house, tersedia kandungan UV 6% dan 14%. Info lebih lanjut silahkan sms/call: 0852.3392.5564 - 0877.0282.1277 - 08123.258.4950.
2. Setiap Petani Rusun Marunda Untung 2,4 Juta dalam 1 Bulan
Dengan lahan terbatas, penghuni dan kelompok tani hidroponik rusun Marunda telah melaksanakan panen setiap hari sehabis satu bulan. Hasil dari pertaniannya dijual di pasar tradisional dan masyarakat sekitar yang dating sendiri ke kelompok tani hidroponik Marunda. Hasilnya juga cukup menggembirakan, yakni setiap petani mengantongi laba 2,4 Juta dalam satu bulan.
Dengan lahan yang terbatas tersebut green house telah memperlihatkan penghasilan yang baik kepada petani kota. Hal ini tentu akan berdampak lebih mahir jikalau pertanian green house semakin popular tidak hanya untuk lahan yang sempit. Dan tentu saja lahan yang lebih luas berada di wilayah pedesaan.
3. Negara Bisa Makmur
Green house memang lebih mahal di awal, alasannya ialah membutuhkan biaya yang lebih pada proses membangunnya. Akan tetapi proses perawatan lebih cepat dengan masa panen yang lebih cepat. Hal ini dikarenakan di dalam green house sanggup diukur sendiri suhu, kelembapan udara, kehangatan atau persebaran energy dan keamanannya dari segala potensi penyakit. Jika green house diterapkan dalam skala yang lebih luas, dimana tidak hanya masyarakat perkotaan saja yang lahannya relative lebih sempit, maka kemakmuran petani bukan hal yang mustahil. Greenhouse dengan teknolgi dan hibrida yang lebih terjaga menjadi alternative bertani masyarakat kota. Tentu ini juga sangat solutif diterapkan di pedesaan yang lahan pertaniannya telah terpetak-petakan sesuai dengan pemiliknya yang kian bertambah.
4. Tak lagi Perlu Lagi Impor Sayur dan Buah
Green house dalam sekala sederhana di perkotaan saja telah memperlihatkan hasik yang meyakinkan pada kualitas dan kuantitas yang dihasilkan. Bagaimana jikalau pertanian green house kemudain menjadi treen pertanian di banyak wilayah hingga pedesaan? Tentu saja seluruh hasil pertanian akan meningkat. Dan ini sangat berdampak pada swasembada Negara pada keseluruhan produk pertanian.
Demikian Empat Keuntungan Green House yang pernah disampaikan Jokowi pada awal tahun 2014, diambil dari banyak sekali situs portal isu nasional.
Baca juga Cara Membuat Green House Sederhana.
Keuntungan Green House Menurut Jokowi
1. Hasil Dijual ke Pasar Tradisional, Banyak Juga Pembeli yang Datang Langsung
Green house Marunda yang diinisiasi oleh Joko Widodo pada awal tahun 2014 ialah kerjasama dengan para petani Hidroponik Marunda Hijau. Tanaman yang ditanam yaitu tanaman hidroponik menyerupai sawi-sawian, cabai, kol, selada, dan kalian. Setelah satu bulan, green house tersebut ternyata sudah sanggup dipanen. Pemanenan sanggup dilakukan setiap hari. Pada panen pertama dijual ke pasar tradisional, kelompok petani tersebut mendapat uang Rp.500.000. Padahal petani sanggup memanennya setiap hari sehabis satu bulan tersebut.
Akan tetapi ada hal yang lebih menarik, yakni banyak pembeli yang dating eksklusif ke lokasi green house untuk membeli sayur. Hal ini dikarenakan tidak hanya alasannya ialah banyak warga ingin membeli eksklusif lebih murah ke petani, akan tetapi mereka juga ingin memastikan bahwa sayur yang dibeli ialah hasil tanaman green house. Sebab dengan greenhouse tanaman tidak lagi membutuhkan pestisida untuk membunuh ulat, dikarenakan dalam green house tanaman lebih kondusif dari potensi hadirnya kupu-kupu yang meneluarkan perkembangbiakan ulat. Dengan demikian hasil tanaman green house lebih sehat.
Kami melayani pemesanan plastik UV gren house, tersedia kandungan UV 6% dan 14%. Info lebih lanjut silahkan sms/call: 0852.3392.5564 - 0877.0282.1277 - 08123.258.4950.
2. Setiap Petani Rusun Marunda Untung 2,4 Juta dalam 1 Bulan
Dengan lahan terbatas, penghuni dan kelompok tani hidroponik rusun Marunda telah melaksanakan panen setiap hari sehabis satu bulan. Hasil dari pertaniannya dijual di pasar tradisional dan masyarakat sekitar yang dating sendiri ke kelompok tani hidroponik Marunda. Hasilnya juga cukup menggembirakan, yakni setiap petani mengantongi laba 2,4 Juta dalam satu bulan.
Dengan lahan yang terbatas tersebut green house telah memperlihatkan penghasilan yang baik kepada petani kota. Hal ini tentu akan berdampak lebih mahir jikalau pertanian green house semakin popular tidak hanya untuk lahan yang sempit. Dan tentu saja lahan yang lebih luas berada di wilayah pedesaan.
3. Negara Bisa Makmur
Green house memang lebih mahal di awal, alasannya ialah membutuhkan biaya yang lebih pada proses membangunnya. Akan tetapi proses perawatan lebih cepat dengan masa panen yang lebih cepat. Hal ini dikarenakan di dalam green house sanggup diukur sendiri suhu, kelembapan udara, kehangatan atau persebaran energy dan keamanannya dari segala potensi penyakit. Jika green house diterapkan dalam skala yang lebih luas, dimana tidak hanya masyarakat perkotaan saja yang lahannya relative lebih sempit, maka kemakmuran petani bukan hal yang mustahil. Greenhouse dengan teknolgi dan hibrida yang lebih terjaga menjadi alternative bertani masyarakat kota. Tentu ini juga sangat solutif diterapkan di pedesaan yang lahan pertaniannya telah terpetak-petakan sesuai dengan pemiliknya yang kian bertambah.
4. Tak lagi Perlu Lagi Impor Sayur dan Buah
Green house dalam sekala sederhana di perkotaan saja telah memperlihatkan hasik yang meyakinkan pada kualitas dan kuantitas yang dihasilkan. Bagaimana jikalau pertanian green house kemudain menjadi treen pertanian di banyak wilayah hingga pedesaan? Tentu saja seluruh hasil pertanian akan meningkat. Dan ini sangat berdampak pada swasembada Negara pada keseluruhan produk pertanian.
Demikian Empat Keuntungan Green House yang pernah disampaikan Jokowi pada awal tahun 2014, diambil dari banyak sekali situs portal isu nasional.
Baca juga Cara Membuat Green House Sederhana.
Komentar
Posting Komentar