Siapa yang tumbuhan budidayanya pernah terjangkit hama?? Pasti semua pembudidaya tumbuhan sering bermasalah dengan hama. Hama sebetulnya hanya makhluk hidup yang sedang mencari makan untuk hidup. Namun keberadaannya yang sering merusak tumbuhan sayuran menjadikan hama termasuk organisme yang diperangi oleh petani. Bahkan dengan teknik hidroponik pun, hama masih sanggup menyerang tanaman. Maka dari itu, sebagai pembudidaya tumbuhan hidroponik tentunya wajib mengetahui hama apa saja yang sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan serta bagaimana upaya menghilangkan hama.
-Berikut merupakan hama tumbuhan hidroponik yang wajib petani ketahui-
Ulat Grayak
Hama ulat ini sebetulnya sudah sangat populer di seluruh dunia pertanian. Pasalnya popularitas ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh usang bagi para petani. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tumbuhan ialah ulat grayak/spodoptera litura.
Ulat grayak sanggup menghabiskan daun sampai benar-benar habis dalam waktu yang singkat, hal ini sanggup mengakibatkan kemampuan fotosintetis dari tumbuhan menjadi terganggu. Pada serangan yang masuk dalam tahap massif, ulat grayak bisa memakan habis seluruh cuilan daun tanaman, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja. Pengendalian hama ini sanggup dilakukan secara mekanis yaitu dengan membasmi telur serta ulat itu sendiri atau sanggup dilakukan dengan cara kimia dengan menggunakan pestisida.
*Baca Juga : 4 Langkah Tepat Dalam Budidaya Durian!
Semut Merah
Semut merupakan hama utama di pertanian serta perkotaan, yang sanggup merusak tumbuhan serta menyerang wilayah pemukiman baik di luar maupun di dalam ruangan. Penangananya yaitu dengan buang atau musnahkan semua semut pengganggu yang ditemukan. Bersihkan tumbuhan dengan air hangat atau air sabun. Bisa juga disemprot menggunakan malathion ataupun jenis lain yang cocok untuk membasmi hama ini.
Lalat Buah
Lalat buah (Bactrocera sp.) merupakan hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tumbuhan cabai. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya panen buah. Kerugian akhir serangan lalat buah di Indonesia cukup besar. Dalam menanggulangi hama ini, petani telah melaksanakan pengendalian secara alami, diantaranya dengan pembungkusan buah, pengurungan tumbuhan dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon serta lainnya. Usaha ini memungkinkan untuk luas lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien untuk lahan yang luasnya puluhan hektar. Pengendalian lain yang telah dilakukan ialah pemandulan jantan, kimiawi serta menggunakan perangkap dengan menggunakan atraktan/penarik.
Thrips
Hama Thrips (trhips tabaci) merupakan hama yang paling berbahaya bagi tanaman. Hama ini menyerang pada daun tumbuhan terutama pada daun muda atau cuilan pucuk tanaman. Gejala awal yang gampang dideteksi ialah jikalau ditemukan daun keriting serta menggulung ke atas. Akibat dari serangan hama thrips ialah daun keriting, kering kemudian mati. Pertumbuhan tumbuhan bisa terganggu serta produktivitas menurun. Pada serangan andal bisa menjadikan gagal panen, alasannya yaitu tumbuhan tidak bisa berproduksi sama sekali. Serangan hama thrips juga menjadikan bunga-bunga kering serta rontok. Serangan pada tumbuhan muda mengakibatkan kelayuan. pengendalianya sanggup dengan menyemprotkan insektisida atau dengan menggunakan perangkap kuning yang dilapisi lem.
Tungau tumbuhan (Mite)
Hama tungau menyerang tumbuhan dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil sampai jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun pun menjadi rusak serta sanggup menghambat proses fotosintesis pada tanaman. Serangan hama tungau ditandai dengan munculnya bintik berwarna kuning pada permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar kemudian menjelma kecokelatan serta jadinya menghitam.
Daun menjadi keriting serta menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk serupa sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna layaknya tembaga serta terdapat benang-benang putih halus. Pengendalian hama tungau sanggup dengan menggunakan pestisida alami maupun menggunakan pestisida kimia.
Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)
Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau disebut juga dengan kutu putih, secara internasional dikenal dengan Silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang ketika ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul tersebar di seluruh dunia terutama di daerah iklim subtropis serta tropis, ibarat Indonesia. Hama ini akan menghisap cairan dan serta batang pada tumbuhan sehingga tumbuhan yang terjangkit akan tumbuh kerdil, daunnya akan mengkerut, serta usang kelamaan tumbuhan akan mati secara perlahan. Pengendalian hama ini sanggup dengan menggunakan pestisida atau dengan menggunakan musuh alami kutu kebul.
*Baca Juga : Tips & Trik Membiasakan Anak Agar Suka Makan Sayur - Sayuran
Penggorok Daun
Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis) Hama ini dikenal juga dengan sebutan leaf miner, merupakan spesies lalat dari genus Liriomyza serta keluarga Agromyzidae. Lalat ini menyerang daun tumbuhan dengan cara menaruh telur di cuilan epidermis daun. Setelah telur menetas, larva yang gres menetas akan menggorok serta masuk ke dalam jaringan mesofil daun. Sehingga jaringan daun menjadi kosong, serta menampakkan bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun. Pengendalian hama ini sanggup dengan menggunakan insektisida.
Belalang
Belalang merupakan salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tumbuhan produktif petani.Tak jarang segala cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu mengecewakan alasannya yaitu hanya beberapa yang mati namun sebagian besar tetap saja menyerang tanaman. Penanganan hama ini sanggup dengan diambil secara manual atau dengan pestisida organik. Uniknya di beberapa daerah di Indonesia, belalang yang biasa menjadi hama tumbuhan ini di cari bukan sekedar untuk dimusnahkan, tetapi untuk dikonsumsi sebagai sumber protein.
Itulah tadi hama yang sering menyerang tumbuhan hidroponik. Apakah hama tersebut menyerang tumbuhan anda?? agar saja tidak. Sumber http://uvplastik123.blogspot.com
-Berikut merupakan hama tumbuhan hidroponik yang wajib petani ketahui-
Ulat Grayak
Hama ulat ini sebetulnya sudah sangat populer di seluruh dunia pertanian. Pasalnya popularitas ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh usang bagi para petani. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tumbuhan ialah ulat grayak/spodoptera litura.
Ulat grayak sanggup menghabiskan daun sampai benar-benar habis dalam waktu yang singkat, hal ini sanggup mengakibatkan kemampuan fotosintetis dari tumbuhan menjadi terganggu. Pada serangan yang masuk dalam tahap massif, ulat grayak bisa memakan habis seluruh cuilan daun tanaman, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja. Pengendalian hama ini sanggup dilakukan secara mekanis yaitu dengan membasmi telur serta ulat itu sendiri atau sanggup dilakukan dengan cara kimia dengan menggunakan pestisida.
*Baca Juga : 4 Langkah Tepat Dalam Budidaya Durian!
Semut Merah
Semut merupakan hama utama di pertanian serta perkotaan, yang sanggup merusak tumbuhan serta menyerang wilayah pemukiman baik di luar maupun di dalam ruangan. Penangananya yaitu dengan buang atau musnahkan semua semut pengganggu yang ditemukan. Bersihkan tumbuhan dengan air hangat atau air sabun. Bisa juga disemprot menggunakan malathion ataupun jenis lain yang cocok untuk membasmi hama ini.
Lalat Buah
Lalat buah (Bactrocera sp.) merupakan hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tumbuhan cabai. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya panen buah. Kerugian akhir serangan lalat buah di Indonesia cukup besar. Dalam menanggulangi hama ini, petani telah melaksanakan pengendalian secara alami, diantaranya dengan pembungkusan buah, pengurungan tumbuhan dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon serta lainnya. Usaha ini memungkinkan untuk luas lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien untuk lahan yang luasnya puluhan hektar. Pengendalian lain yang telah dilakukan ialah pemandulan jantan, kimiawi serta menggunakan perangkap dengan menggunakan atraktan/penarik.
Thrips
Hama Thrips (trhips tabaci) merupakan hama yang paling berbahaya bagi tanaman. Hama ini menyerang pada daun tumbuhan terutama pada daun muda atau cuilan pucuk tanaman. Gejala awal yang gampang dideteksi ialah jikalau ditemukan daun keriting serta menggulung ke atas. Akibat dari serangan hama thrips ialah daun keriting, kering kemudian mati. Pertumbuhan tumbuhan bisa terganggu serta produktivitas menurun. Pada serangan andal bisa menjadikan gagal panen, alasannya yaitu tumbuhan tidak bisa berproduksi sama sekali. Serangan hama thrips juga menjadikan bunga-bunga kering serta rontok. Serangan pada tumbuhan muda mengakibatkan kelayuan. pengendalianya sanggup dengan menyemprotkan insektisida atau dengan menggunakan perangkap kuning yang dilapisi lem.
Tungau tumbuhan (Mite)
Hama tungau menyerang tumbuhan dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil sampai jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun pun menjadi rusak serta sanggup menghambat proses fotosintesis pada tanaman. Serangan hama tungau ditandai dengan munculnya bintik berwarna kuning pada permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar kemudian menjelma kecokelatan serta jadinya menghitam.
Daun menjadi keriting serta menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk serupa sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna layaknya tembaga serta terdapat benang-benang putih halus. Pengendalian hama tungau sanggup dengan menggunakan pestisida alami maupun menggunakan pestisida kimia.
Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)
Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau disebut juga dengan kutu putih, secara internasional dikenal dengan Silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang ketika ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul tersebar di seluruh dunia terutama di daerah iklim subtropis serta tropis, ibarat Indonesia. Hama ini akan menghisap cairan dan serta batang pada tumbuhan sehingga tumbuhan yang terjangkit akan tumbuh kerdil, daunnya akan mengkerut, serta usang kelamaan tumbuhan akan mati secara perlahan. Pengendalian hama ini sanggup dengan menggunakan pestisida atau dengan menggunakan musuh alami kutu kebul.
*Baca Juga : Tips & Trik Membiasakan Anak Agar Suka Makan Sayur - Sayuran
Penggorok Daun
Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis) Hama ini dikenal juga dengan sebutan leaf miner, merupakan spesies lalat dari genus Liriomyza serta keluarga Agromyzidae. Lalat ini menyerang daun tumbuhan dengan cara menaruh telur di cuilan epidermis daun. Setelah telur menetas, larva yang gres menetas akan menggorok serta masuk ke dalam jaringan mesofil daun. Sehingga jaringan daun menjadi kosong, serta menampakkan bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun. Pengendalian hama ini sanggup dengan menggunakan insektisida.
Belalang
Belalang merupakan salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tumbuhan produktif petani.Tak jarang segala cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu mengecewakan alasannya yaitu hanya beberapa yang mati namun sebagian besar tetap saja menyerang tanaman. Penanganan hama ini sanggup dengan diambil secara manual atau dengan pestisida organik. Uniknya di beberapa daerah di Indonesia, belalang yang biasa menjadi hama tumbuhan ini di cari bukan sekedar untuk dimusnahkan, tetapi untuk dikonsumsi sebagai sumber protein.
Itulah tadi hama yang sering menyerang tumbuhan hidroponik. Apakah hama tersebut menyerang tumbuhan anda?? agar saja tidak. Sumber http://uvplastik123.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar