Jual Plastik Uv Greenhouse - Cara Budidaya Cabe Keriting Merah

Tanaman Cabai merah dan cabai merah keriting biasanya ditanam dibawah 100 m di atas permukaan maritim atau antara 700 dan 1.000 m di atas permukaan laut.

Syarat Tumbuh Tanaman cabai Keriting
Persyaratan yang baik untuk pertumbuhan optimal tumbuhan cabai keriting anta lain :

1. Iklim
Tanaman cabai keriting sanggup ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian + 2.000 meter dpl. Iklim yang cocok untuk budidaya cabi yaitu iklim tropis yang bersuhu udara tidak terlalu hambar dan tidak terlalu lembab. Temperatur udara yang baik untuk tumbuhan cabai keriting dengan kisaran 24 – 27 derajat Celsius, dan untuk pembentukan buah dengan kisaran 16 – 23 derajat Celsius.

2. Tanah
Nyaris semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tumbuhan pertanian, cocok pula untuk tumbuhan cabai keriting. Untuk mendapat kualitas dan kuantitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak gampang becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. PH tanah yang ideal berkisar antara 5.5 – 6.8.

Baca Juga : Menakjubkan!! Ternyata Inilah 10 Manfaat Cabe Keriting Untuk Kesehatan Tubuh 

1. Persiapan Lahan dan Tanam
Tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan rumput liar.
• Pengapuran dilakukan kalau tanah yang akan ditanami cabai keriting cendrung bersifat asam
• Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 30 – 40 cm, kemudian biarkan tanah menjadikering selama 7 – 14 hari.
• Taburlah tanah yang telah di bajak dengan pupuk sangkar (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang.
• Apabila tanah sudah kering kemudian dihaluskan dan dibuat ala gulutan dengan ukuran lebar 110 – 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dan panjang diubahsuaikan dengan lahan.

2. Penyiapan Benih dan Penyemaianan
Pemilihan benih cabai keriting yang unggul sebaiknya dipilih dari mengambil cabai hasil panen atau di pasar. Apabila menentukan mengambil benih lagsung dari hasil panen, maka pilihlah tumbuhan cabai yang subur, dan pilihlah cabai yang sudah masak dan besar. Kemudian belah dan ambilah bijinya kemudian di jemur sampai kering.

Benih atau biji cabai yang sudah didapat kemudian disemai eksklusif pada gulutan. Campur media tanam dengan pupuk sangkar matang halus, tanah halus, dan ditambah sedikit pupuk NPK yang dihaluskan serta Furadan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit. Cara penyemaian yaitu dengan ditabur dengan rata (jangan terlalu padat) pada gulutan yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan tanah tipis dan siram dengan air secukupnya. Penyiraman dilakukan dengan penyemprotan yang halus dan dilakukan secara hati-hati supaya tidak merusak gulutan.

Setelah benih cabai keriting di semai, untuk melindungi dari gangguan hewan atau pun cuaca jelek maka tutup gulutan dengan sungkup yang terbuat dari bilah bambu yang dilengkungkan diatas gulutan membentuk menyerupai tunel atau terowongan, dengan atap plastik transparan. Untuk melaksanakan pemeliharaan persemaian perlu penyemprotan pupuk daun pada takaran rendah 0,5 gr/liter air, dikala tumbuhan muda berumur 10 – 15 hari dan penyiraman 1-3 hari sekali, serta penyemprotan pestisida pada konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.

3. Pemasangan Plastik Mulsa
Sebelum menutupi gulutan dengan plastik mulsa, beri gulutan pupuk buatan (Urea, ZA, SP-36, KCL atau pupuk NPK) dengan cara disebar merata pada gulutan, setalah sudah untuk sumbangan pupuk gres tutupi gulutan dengan plastik mulsa. Gulutan yang telah ditutup sebaiknya dibiarkan dulu selama kurang lebih 5 hari supaya pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak membahayakan benih cabai keriting yang akan ditanam. Pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan yaitu kurang lebih ukuran 60 x 70 cm atau 70 x 70cm dan dilakukan sehabis pemasangan plastik mulsa pada gulutan.

4. Penanaman Benih
Benih cabai keriting yang siap untuk ditanam ialah yang sudah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Pilh dan tanamlah benih cabai yang sudah siap tanam dengan hati hati pada lubang yang telah disiapkan. Waktu tanam benih cabai yang cocok ialah pada dikala sore hari ketika matahari mulai terbenam sehingga tidak terlalu terik yang bakal menyebabkan benih atau bibit cabai keriting menjadi layu. Setelah tertanam lakukan penyiraman.

5. Pemeliharaan Tanaman cabai Keriting.
Kegiatan pokok pemeliharaan tumbuhan mencakup :

 a. Pemasangan Ajir (kayu atau bambu penopang)
Pemasangan ajir dilakukan pada tumbuhan yang berumur 1 bulan sehabis tanam. Bertujuan untuk menyangang tumbuhan supaya bangun tegak dan tidak gampang roboh oleh hembusan angin.

b. Penyiraman (Pengairan)
Untuk penyiraman harus dilakukan secara rutin tiap hari, terutama pada animo kemarau. Ini dilakukan karna dikala pertumbuhan awal cabai keriting perlu beradaptasi terhadap lingkungan. Setelah tumbuhan tumbuh berpengaruh dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan sesuai keadaan cuaca.

c. Perempelan Tunas dan Bunga Pertama
Perempelan tunas dilakukan pada tumbuhan cabai yang berumur antara 7 – 20 hari. Hal ini dilakukan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan diatasnya yang lebih banyak dan produktif serta menghasilkan buah yang lebat.

d. Pemupukan Tambahan (susulan)
Meskipun tumbuhan cabai keriting sudah di pupuk total pada dikala pemasangan plastik mulsa, namun untuk menyuburkan pertumbuhan cabai yang tepat maka sanggup diberi pupuk tambahan. Jenis pupuk yang dipakai pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) yaitu pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, sedangkan pada dikala pertumbuhan bunga dan buah (generatif) memakai pupuk daun yang mengandung kalium tinggi dan ber unsur Phospor.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit
Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai keriting yaitu adanya serangan hama dan penyakit. Kerugian dari hasil produksi cabai keriting yaitu alasannya adanya serangan hama dan penyakit wangi pada buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp.) yang mencapai kerugian berkisar antara 5% – 30%. Untuk trik pengendalian penyakit dan hama pada tumbuhan cabai keriting diajurkan penerapan pengendalian secara terpadu.

Baca Juga : Cara Menanam Bunga Anggrek

Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini mencakup pengendalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan (resisten), cara kimiawi dan fisik dan mekanik.
Hama yang sering muncul pada tumbuhan cabai diantaranya menyerupai daun terlihat keriting dan menguning.
                                        

6. Pemanenan cabai Keriting
Di dataran rendah, kebanyakan cabai keriting mulai dipanen pada umur 75-80 hari sehabis tanam. Panen cabai keriting sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan daerah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana sanggup dimulai pada umur 90-100 hari sehabis tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali.

Untuk sasaran ekspor, panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% dikala warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor sanggup diatur 2 hari sekali sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.

Demikian Pembahasan Artikel Tentang " Cara Budidaya Cabai Keriting Merah ". Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog Kami. Semoga Bermanfaat...


Sumber http://uvplastik123.blogspot.com

Komentar