Untuk masyarakat pedesaan, Ciplukan dianggap sebagai tanaman liar yang tidak mempunyai kegunaan dan buahnya sanggup dimakan. Namun diluar negeri taman ciplukan sudah dimanfaatkan sebagai materi farmasi obat alasannya ialah kandunganya. Tanaman Ciplukan berupa semak perdu rendah (maksimal tingginya 1 m) dan mempunyai umur ± 1 tahun. Memiliki bunga berwarna kuning, buah berbentuk lingkaran yang dilindungi kerudung epilog buah dan mempunyai rasa asam manis.Nah ternyata ciplukan juga bisa dibudidayakan dalam pot menjadi tanaman yang tumbuh dalam pot,
Baca Juga : Tahapan Pembuatan Green House yang Perlu diperhatikan Untuk Hasil Lebih Optimal
Yuk kita simak cara membudidayakanya.
Tanaman ini bisa tumbuh dan cocok hidup di tanah yang subur, gembur, tidak tergenang air, dan mempunyai pH mendekati netral. Tanaman ciplukan bisa hidup pada tanah yang kurus, agak padat, dan kurang terawat bersama tanaman liar yang lain. Kondisi lapisan olah tanah bab atas sangat besar lengan berkuasa terhadap kesuburan tanaman ceplukan. Ciplukan sanggup hidup di dataran rendah sampai dataran dengan ketinggian sekitar 1.500 m dpl.
Untuk membudidayakan tanaman ciplukan yang dilakukan dengan memanfaatkan bibit hasil perbanyakan generatif, memerlukan tahap-tahap aktivitas sebagai berikut :
1) Benih disiapkan dari buah ciplukan yang renta dan matang dari tanaman ciplukan yang berumur lebih dari 2,5 bulan. Buah yang telah renta dan matang, kalau dipijit dengan jari akan mengeluarkan daging buah yang lunak beserta bijinya. Biji ini dipakai sebagai benih yang siap disemai.
2) Penyemaian dilakukan untuk mengecambahkan biji-biji ciplukan sehingga tumbuh menjadi tanaman mini yang telah siap untuk dipindahkan ke lapangan. Tanah yang akan dipakai sebagai media persemaian harus berfisik halus dan gembur serta mempunyai unsur hara yang cukup.
3) Pemeliharaan benih ciplukan pada kolam semai relatif lebih gampang dilakukan dibanding pemeliharaan benih pada bedengan. Penyemaian biji di bedengan perlu ditutup dengan sungkup plastik untuk menekan penguapan air dari media semai, menghindari terpaan panas atau air hujan, serta mencegah serangan hama dan penyakit. Bibit yang berumur 1-1,5 bulan telah siap untuk ditanam di lahan.
4) Bibit ciplukan yang tumbuh di persemaian mempunyai akar relatif sedikit, batang masih lunak, dan jumlah daun ± 8 lembar. Bibit ini mempunyai kelemahan yaitu akar dan batangnya gampang rusak, dan sehabis dicabut daunnya cepat layu. Oleh alasannya ialah itu, bibit ciplukan tersebut perlu dipindahkan hati-hati, dan sehabis dicabut harus segera ditanam kembali.
Jangan Lewatkan : Fungsi, Manfaat & Kegunaan Greenhouse
5) Perawatan tanaman ciplukan di lahan tanam sama dengan perawatan tanaman ciplukan di pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk menggati bibit tanaman yang mati. Penyiraman tanaman ciplukan tidak perlu berlebihan, mengingat kebutuhannya terhadap air tidak beda jauh dengan palawija, yaitu relatif sedikit. Memperhatikan sifat dan fisik tanaman ciplukan, maka pemupukan sanggup dilakukan sebanyak dari takaran pupuk yang dipakai pada tanaman tomat.
*Info Harga Plastik Pertanian Bisa Langsung Anda cek DISINI
Perawatan tanaman ciplukan di lahan tanam sama dengan perawatan tanaman ceplukan di pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk menggati bibit tanaman yang mati. Penyiraman tanaman ceplukan tidak perlu berlebihan, mengingat kebutuhannya terhadap air tidak beda jauh dengan palawija, yaitu relatif sedikit. Memperhatikan sifat dan fisik tanaman ceplukan, maka pemupukan sanggup dilakukan sebanyak dari takaran pupuk yang dipakai pada tanaman tomat.
Komentar
Posting Komentar