Jual Plastik Uv Greenhouse - Inilah Cara Jitu Budidaya Jamur Tiram


Budidaya jamur tiram kerap mengalami kegagalan lantaran teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Dalam budidaya jamur tiram ada beberapa faktor yang harus diperhatikan menyerupai lingkungan, kebersihan, serta konsistensi selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak sanggup dipenuhi dengan baik maka alhasil pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan.

Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter badan 3-14 cm. Jamur ini mempunyai miselium.  Tubuh buah jamur inilah yang bernilai hemat tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat perlu diperhatikan supaya pelaku perjuangan benar-benar memahami sehingga lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.

Ada beberapa syarat tumbuh jamur tiram yang harus anda perhatikan dalam budidaya jamur tiram, menyerupai :
  • Temperatur Yang Diperlukan
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suku 23 – 28 derajat celcius. Jika suku lebih rendah dari 23 derajat maka pertumbuhan miselium akan lebih lambat. Sementara untuk jamur tiram yang berbentuk cangkang, perlu suhu berkisar 13 – 15 derajat selama 2-3 hari. Jika suhu tidak sanggup serendah ini maka pertumbuhan cangkang bakal berlangsung lebih lama.
  • Kelembaban Yang Diperlukan
Kandungan air menjadi sangat penting bagi jamur untuk tumbuh. Jamur ini bakal kesulitan tumbuh kalau kadar airnya kurang dari 60 persen. Tetapi terlalu banyak air juga bakal membunuhnya. Maka biasanya para pembudidaya dengan rutin akan menyemprotkan air untuk menjaga kelembaban media jamur.
  • Cahaya
Cahaya matahari secara pribadi sanggup merusak dan mengakibatkan kelayuan yang menjadikan ukuran tudungnya menjadi kecil. Jamur ini hanya memerlukan cahaya yang merata, namun juga tidak sanggup berada dalam keadaan gelap gulita. Maksudnya ruangan penyimpan jamur harus tetap mempunyai cahaya pada waktu siang hari. Cahaya yang diharapkan jamur ini untuk menumbuhkan badan buah. Untuk anda yang memelihara jamur di rumah, sebaiknya menempatkan jamur di ruangan yang sejuk, dan tidak terkena matahari tetapi tidak panas di kala siang hari. Untuk membuat suhu yang menyerupai diinginkan jamur itu, anda sanggup memberi epilog dengan tertentu sehingga jamur tidak kepanasan dan tetap mendapat sinar tetapi tidak pribadi dari matahari.
  • Udara
Sebagai tumbuhan saprofit fakultatif aerobic, jamur tiram putih membutuhkan oksigen semacam senyawa untuk pertumbuhannnya. Karna apabila  kekurangan oksigen maka jamur akan tumbuh kecil dan gampang layu.
  • Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih ini hanya sanggup tumbuh optimal pada media pH yang sedikit asam berkisar antara 5,0-6,5. Nilai pH medium untuk produksi metabolisme-nya sangat dibutuhkan, menyerupai produksi asam organik. Ingat, kondisi yang terlalu asam sanggup mengakibatkan pertumbuhan jamur terganggu dan terkotori jamur lain dan hal ini sanggup menimbulkan kematian. Jamur akan tumbuh dengan optimal apabila ditempatkan pada pH lingkungan yang mendekati normal.
  • Media Tanam
Media yang diharapkan miselium untuk tumbuh yaitu ampas gergaji (atau ampas tebu) yang dibentuk dalam bentuk silinder, sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P dan air.

Baca Juga :
 Budidaya Lobster Menggunakan Kolam Terpal Plastik
 Cara Menanam Bunga Melati Dengan Mudah!
 Tips Menanam Kacang Hijau Dengan Benar
 Manfaat & Kandungan Gizi Pada Beras Merah

  • Ketinggian Tempat
Jamur tiram akan badan subur apabila ditempatkan pada ketinggian 700-800 meter dari permukaan laut. Pada ketinggian ini iklim yang ada sangat sempurna sehingga mendukung pertumbuhan miselium. Tetapi bukan berarti pada dataran yang rendah jamur tak sanggup tumbuh. Yang terpenting jamur-jamur ini mendapat suku dan kelembaban yang sesuai dengan kebutuhannya. Utamanya, hawa yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari seara langsung.
  • Bibit Jamur
Umumnya pembibitan jamur dilakukan secara khusus oleh para pembibit. Soalnya, pembibitan butuh alat dan proses yang steril. Bibit jamur tiram yang disebut F3 ini sangat rentan terhadap kontaminasi.
  • Penanaman Dan Pemeliharaan Jamur Tiram
Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram yaitu kebersihan dalam melaksanakan proses budidayaan, baik kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Karena kebersihan yaitu hal yang harus dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman sebaiknya harus dibersihkan dahulu dengan sapu, lantai dan dindingnya dibersihkan memakai disinfektan. Alat yang dipakai untuk menanam juga harus disterilisasi memakai alkohol dan dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama melaksanakan penanaman para petani harus memakai masker. Hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kontaminasi.

Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan yaitu menjaga suhu dan kelembaban ruang supaya tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan menghipnotis suhu dan kelembaban dalam kumbung penanama jamur sehingga air cepat menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan. Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, sanggup membuat badan jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh lantaran itu, sellu kontrol sirkulasi udara di dalam kumbung supaya jamur tidak cepat layu dan mati. Pengaturan sirkulasi sanggup dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi sanggup dibuka semua ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting dalam budidaya jamur ialah jangan hingga jamur kekurangan udara segar.
  • Pengendalian Hama Penyakit Pada Jamur Tiram
Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin sanggup menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram sanggup dipengaruhi oleh keadaan lingkungan jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain, serangan hama penyakit kemungkinan sanggup berbeda-beda.
  • Hama Penyakit Jamur Tiram
- Ulat, merupakan hama yang paling banyak ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor yang meyebabkan munculnya hama pada jamur yaitu faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal, bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tidak bersih.

Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh lantaran itu, hama ulat ini sering kita jumpai ketika animo hujan. Untuk mengatasi hama ini kita sanggup mengatur sirkulasi udara. Dengan cara menghentikan penyiraman kumbung sementara dan membuka lubang sirkulasi.

Pangkal jamur yang tidak ikut kepanen di baglog juga sanggup menimbulkan hewan kecil menyerupai kepik dan terjadi munculnya hama ulat. Untuk jamur yang tidak ikut terpanen dikarenakan jamur tidak muncul keluar sehingga luput ketika pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini mengakibatkan munculnya ulat. Ketika melaksanakan pemanenan jamur pastikan di baglog sudh higienis sehigga tidak ada pangkal atau batang jamur yang tidak terpanen.

Cara yang sanggup dilakukan untuk mencegah dan menangani jamur terjangkit hama ulat yaitu dengan menyemprotkan formalin di kubung ataupun didaerah sekitar kumbung.

- Untuk hama menyerupai semut, Laba-laba, dan Kleket (sejenis moluska),  sanggup diatasi dengan cara mekani menyerupai membongkar sarangnya dan menyiramnya dengan minyak tanah. Sedangkan untuk kemis hama tersebut sanggup dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Hindari penggunaan insektisida kalau serangan tidak parah lantaran produk jamur merupakan produk organik. Keuntungan dari mengatasi hama pada jamur yang dilakukan dengan cara mekanis yaitu sanggup memangkas biaya selama perawatan dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai pada lisan baglog, untuk mengatasinya sanggup dilakuan pengambilan dengan tangan.
  • Pemanenan
Panen jamur tiram sanggup dilakukan 2 hingga 3 kali dalam seminggu atau 9 kali dalam waktu 3 bulan, bergantung pada cara pemeliharaan/penyiraman jamurnya juga kebersihan kumbungnya.

Jamur tiram sebaiknya disimpan pada suhu 1-5°C dan disemprot dengan larutan Na-bisulfat 0,1 – 0,2% supaya kesegarannya sanggup dipertahankan atau diawetkan dengan pertolongan senyawa kimia, seperti  K-bikarbonat dan K-meta-bisulfida, K-bikarbonat, sulfida, asam nitrat, dan garam dapur.
Sumber http://uvplastik123.blogspot.com

Komentar